Memahami Realitas Transendental Sebagai Prinsip Keteraturan Terhadap Eksistensi Manusia Dan Dunia
Manusia ada di dunia bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan. Tuhan tidak pernah melakukan apapun secara kebetulan, dan Dia tidak pernah membuat kesalahan atau keliru dengan ciptaan-Nya (bdk. Mzm 138:8). Oleh karena kasih-Nya kita diciptakan dan Ia ingin menyatakan kasih itu dengan menganugerahkan kita sebagai keunggulan ciptaan-Nya dari segala makhluk (bdk. Yak 1:18). Berada sebagai manusia berarti memanusiakan dunia. Dengan memanusiakan alam, manusia memanusiakan dirinya sendiri. Kita dapat menyadari bahwa dalam alam terdapat proses-proses yang terarah ke suatu tujuan. Keterarahan itu tidak dapat dijelaskan sebagai kejadian kebetulan. Apabila proses-proses itu bukan kebetulan, proses-proses itu hasil pengarahan. Maka, proses-proses terarah dalam alam semesta menunjuk pada realitas yang mengarahkan. Realitas itu adalah apa yang disebut Tuhan . Tuhan adalah realitas transendental yang dapat ditangkap oleh objek kesadaran kita yg dianugerahkan-Nya. Pengetahuan alam kita bermula dar...